JANGAN ADA LAGI AIR MATA

Kita pernah derita
mungkin kerna cinta
kita mungkin kecewa
kerna pernah terluka
apa yang kita rasa
mungkin ada sama
aku,dia,kamu dan mereka

kita adalah sama
ada rasa duka
cuma ceritera kita berbeza
salah,benar bukan salah siapa
ini dugaan untuk kita
apa yang kita perlu ada
sabar,tenang kan jiwa
berani meniti masa
tahu untuk berkata..

sabar dan tenanglah jiwa
Usah di toleh lagi ke belakang sana
kita perlu terus kedepan utk mara
walaupun ada rasa kecewa
pujuklah hati bahagiakan rasa
jangan ada lagi airmata
pada cinta yang sia-sia..

COBALAH UNTUK MERENUNG

Sediakan beberapa menit dalam sehari untuk melakukan perenungan. Lakukan di pagi hari yang tenang, segera setelah bangun tidur. Atau di malam hari sesaat sebelum beranjak tidur. Merenunglah dalam keheningan. Jangan gunakan pikiran untuk mencari berbagai jawaban. Dalam perenungan anda tidak mencari jawaban. Cukup berteman dengan ketenangan maka anda akan mendapatkan kejernihan pikiran. Jawaban berasal dari pikiran anda yang bening. Selama berhari-hari anda disibukkan oleh berbagai hal. Sadarilah bahwa pikiran anda memerlukan istirahat. Tidak cukup hanya dengan tidur. Anda perlu tidur dalam keadaan terbangun. Merenunglah dan dapatkan ketentraman batin. Pikiran yang digunakan itu bagaikan air sabun yang diaduk dalam sebuah gelas kaca. Semakin banyak sabun yang tercampur semakin keruh air. Semakin cepat anda mengaduk semakin kencang pusaran.

DI UJUNG KATA-KATA

Lengkaplah sudah sepi ini mengurung sendiriku
Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api
Menyusuri jalanan lengang
Bersimbah angan tanpa tujuan

Dalam derap gerimis yang pongah menghujam
Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
Membawa sebaris kata bahagia yg menenggelamkan nurani
Di atas pengharapan tak berkesudahan

Tentang rindu kusam
Tentang cinta terbuang
Mengutip satu namamu di antara keluh kesah
Gundah gelisah, air mata, dan lara

Masihkah ada sedikit senyum darimu
Di batas penantianku yang kini makin terbata
Jika masih ada ruang di hatimu
Untukku, sedikit saja, tolong bicaralah
Pada tanah membentang
Pada pohon-pohon rindang
Dan angin yang mengusik keangkuhan

Setidaknya biar ada tanda yg bisa kubaca dan kuraba
Janganlah sepi yang hadir
Janganlah semu yang membeku
Karena aku selalu berjalan menujumu

Memperindah Hati

Setiap manusia tentulah sangat menyukai dan merindukan keindahan. Banyak orang yang menganggap keindahan adalah pangkal dari segala puji dan harga. Tidak usah heran kalau banyak orang yg memburunya. Ada orang yang berani pergi beratus bahkan beribu kilometer semata-mata untuk mencari suasana pemandangan yg indah. Banyak orang rela membuang waktu untuk berlatih mengolah jasmani setiap saat karena sangat ingin memiliki tubuh yang indah. Tak sedikit juga orang berani membelanjakan uangnya berjuta bahkan bermilyar karena sangat rindu memiliki rumah atau kendaraan mewah.
Akan tetapi, apa yang terjadi?? tak jarang kita menyaksikan betapa terhadap orang-orang yang memiliki pakaian dan penampilan yang mahal dan indah, yang datang ternyata bukan penghargaan melainkan justru penghinaan. Ada juga orang yang memiliki rumah megah dan mewah, tetapi bukannya mendapat pujian melainkan malah cibiran dan cacian. Mengapa keindahan yang tadinya di sangka akan mengangkat derajat kemuliaan malah sebaliknya, padahal kunci keindahan yang sesungguhnya adalah jika seorang merawat serta memperhatikan kecantikan dan keindahan hati. Inilah pangkal kemuliaan yg sebenarnya.

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
manusia yang di beri kesempurnaan raga, namun belum bisa menyempurnakan akhlak

jam digital

Pengikut